WAHANANEWS.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal PDI-P, Hasto Kristiyanto, menyatakan bahwa dalam politik, tidak hanya soal membuat terobosan, tetapi juga menghadirkan kejutan.
Pernyataan ini disampaikan Hasto menanggapi pandangan Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, yang menyebutkan bahwa Anies Baswedan sulit untuk maju dalam Pilkada Jakarta 2024.
Baca Juga:
Babinsa Koramil 420-07/Sungai Manau Kodim 0420 Sarko Jambi Lakukan Patroli Karhutla Dan Sosialisasi Di Wilayah Binaan
Belakangan ini, beredar kabar bahwa Anies mungkin tidak akan mendapatkan dukungan partai politik untuk maju di Pilkada Jakarta karena Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan NasDem diduga menarik dukungannya.
"Politik selalu menghadirkan terobosan, dan sering kali ada kejutan yang tak terduga," ujar Hasto di Kantor DPP PDI-P, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (15/8/2024).
Meski begitu, Hasto mengingatkan bahwa dukungan rakyat dapat menjadi penopang bagi seorang calon pemimpin yang tidak mendapat dukungan dari partai politik.
Baca Juga:
Jaga Lingkungan Agar Terhindar dari Karhutla Babinsa 06/Muara Siau Rutin Patroli Karhutla
"Selama seorang pemimpin memiliki dukungan kuat dari rakyat, rakyat akan menjadi penopang yang terbaik," tambahnya.
Hasto kemudian mencontohkan bagaimana Presiden RI sekaligus Proklamator Kemerdekaan, Soekarno atau Bung Karno, berhadapan dengan upaya kriminalisasi oleh Belanda. Berkat dukungan kuat dari rakyat, upaya tersebut berhasil digagalkan.
"Dalam menghadapi berbagai tantangan kolonial, kita sebagai bangsa pejuang selalu meraih kemenangan, meskipun perjuangan tersebut tampaknya sulit secara logika. Kami percaya pada kekuatan itu," ungkap Hasto.
Sebelumnya, Surya Paloh menyatakan bahwa mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menghadapi kesulitan untuk maju dalam Pilkada Jakarta 2024, berdasarkan situasi yang ada.
Namun, Paloh tidak merinci situasi yang dimaksud.
"Pak Anies ya kalian tahu situasi yang ada. Barangkali susah beliau untuk maju dalam Pilkada Jakarta ini," kata Surya Paloh usai menerima Gelar Tanda Kehormatan di Istana Negara, Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (14/8/2024).
Paloh tidak memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai alasan yang membuat Anies sulit maju di Pilkada DKI Jakarta.
Ia menyatakan bahwa mantan Menteri Pendidikan itu yang lebih memahami situasinya.
Paloh mengindikasikan bahwa hal tersebut terkait dengan peraturan perundang-undangan.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]