Satu barang bukti yang menarik perhatian adalah sebuah buku berjudul Diplomat Pertama: Sebuah Pencapaian-Cita-Cita yang pada sampulnya tertera nama Arya Daru Pangayunan.
Buku bergambar paspor hitam dan pena ini diduga kuat ditulis sendiri oleh Arya, mencerminkan idealisme dan perjalanan karier diplomatiknya. Penemuan buku ini menambah dimensi emosional dalam kasus ini, mengingat Arya dikenal sebagai sosok berdedikasi tinggi di lingkungan Kemlu.
Baca Juga:
Isi Laptop Arya Daru Terhubung ke WhatsApp, Jadi Kunci Ungkap Kematian Sang Diplomat
Komisioner Kompolnas Mohammad Choirul Anam turut angkat bicara setelah menghadiri pertemuan dengan Polda Metro Jaya dan Komnas HAM.
Ia mengatakan, “Hari ini semakin jelas penyebab kematian dari Arya Daru. Tinggal diumumkan aja sama Polda Metro Jaya”.
Hal ini menunjukkan bahwa proses investigasi telah mendekati final, meski belum ada pengumuman resmi soal penyebab medis kematian Arya.
Baca Juga:
Misteri Kematian Diplomat Arya Daru: Tas Ransel Berisi Rekam Medis Ditemukan di Rooftop Kemlu
Arya ditemukan tak bernyawa di kamar 105 Guest House Gondia, Jalan Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa (8/7/2025) pagi sekitar pukul 08.10 WIB.
Dari hasil pemeriksaan awal, jasad Arya tidak menunjukkan adanya luka atau tanda kekerasan fisik.
Penyelidik telah memeriksa sejumlah saksi kunci seperti penjaga kos, istri Arya, rekan kerja, dan juga sopir taksi yang terakhir kali diketahui berinteraksi dengan korban.