Arak murni dari petani diawetkan dulu agar baunya hilang, lalu campur rempah, buah dan madu.
Hasil campuran itu disimpan enam bulan, setelah itu baru dibawa ke pabrik dan baru dapat dikonsumsi.
Baca Juga:
Dampak Erupsi Gunung Lewotobi, Bandara Bali Batalkan 90 Penerbangan Dalam Sehari
Adapun buah yang menjadi campuran dari arak Bali Iwak Arumery, antara lain mangga, jeruk bali, nanas, kopi, ragam jenis beri, bunga telang, hingga kurma. Untuk rempah, Puspa kerap memanfaatkan jahe merah, vanili, kayu manis dan cengkeh.
Arak campuran produk Bali itu aman dikonsumsi karena sudah mendapatkan sertifikasi dari BPOM.
Di galeri arak Bali di Denpasar, seorang perajin menghadirkan berbagai rasa untuk dicoba secara gratis oleh siapapun yang berkunjung.
Baca Juga:
BNNP Bali Gerebek Narkoba, Oknum Polisi Tertangkap Diserahkan ke Propam
Penyajian itu menjadi salah satu upaya dalam mengenalkan arak lkesehatan kepada masyarakat, hingga akhirnya terdengar sampai di kalangan kementerian.
Salah satu perajin arak Bali adalah Ida Ayu Puspa Eny (65), yang memulai usahanya sejak 2008. Ia mulai dikenal saat UMKM miliknya yang memproduksi daging hasil proses pengeringan terpilih untuk diinkubasi Bank BRI pada tahun 2020.
Kemudian produknya itu terpilih menjadi 10 besar dan diberangkatkan untuk menerima penghargaan di Jakarta.