Di antara para penumpang ini, Koepcke menemukan sekantong permen. Itu akan menjadi satu-satunya sumber makanannya selama sisa hari-harinya di hutan.
Sekitar waktu inilah Koepcke mendengar dan melihat pesawat penyelamat dan helikopter di atas, tetapi usahanya untuk menarik perhatian mereka tidak berhasil.
Baca Juga:
Respons Bahlil Terkait Kader Golkar Megawati Zebua Cekcok dan Diduga Cekik Pramugari di Pesawat
Kecelakaan pesawat itu telah mendorong pencarian terbesar dalam sejarah Peru, tetapi karena kepadatan hutan, pesawat tidak dapat menemukan puing-puing dari kecelakaan itu, apalagi satu pun orang.
Setelah beberapa lama, Juliane Koepcke tidak dapat mendengar mereka dan tahu dia benar-benar sendirian untuk mencari pertolongan.
Penyelamatan Koepcke
Baca Juga:
Aturan Tak Tertulis Soal Pakaian Saat Terbang: Hindari Ini Demi Kenyamanan & Keamanan
Pada hari kesembilan penjelajahannya di hutan, Juliane Koepcke menemukan satu gubuk dan memutuskan beristirahat di sana, di mana ia teringat akan pikirannya bahwa dia mungkin akan mati sendirian di hutan.
Namun kemudian, dia mendengar suara-suara. Suara-suara itu milik tiga penebang kayu Peru yang tinggal di gubuk itu.
"Pria pertama yang saya lihat tampak seperti malaikat," ujar Koepcke.