Para pria itu tidak merasakan hal yang sama. Mereka sedikit takut padanya dan pada awalnya mengira ia adalah roh air yang mereka percayai yang disebut Yemanjabut.
Namun, mereka membiarkannya tinggal di sana selama satu malam lagi dan keesokan harinya, mereka membawanya dengan perahu ke rumah sakit setempat yang terletak di kota kecil di dekatnya.
Baca Juga:
Respons Bahlil Terkait Kader Golkar Megawati Zebua Cekcok dan Diduga Cekik Pramugari di Pesawat
Setelah 11 hari yang mengerikan di hutan, Koepcke diselamatkan. Setelah dirawat karena luka-lukanya, Koepcke dipertemukan kembali dengan ayahnya.
Saat itulah dia mengetahui ibunya juga selamat dari jatuh, tetapi meninggal tak lama kemudian karena luka-lukanya.
Juliane Koepcke membantu pihak berwenang menemukan pesawat itu, dan selama beberapa hari, mereka berhasil menemukan dan mengidentifikasi mayat-mayat tersebut.
Baca Juga:
Aturan Tak Tertulis Soal Pakaian Saat Terbang: Hindari Ini Demi Kenyamanan & Keamanan
Dari 92 orang di dalam pesawat itu, Juliane Koepcke adalah satu-satunya yang selamat.
Kehidupan Juliane Koepcke Pascapemulihan
Kehidupan setelah kecelakaan traumatis itu sulit bagi Juliane Koepcke. Dia menjadi pusat perhatian media dan ia tidak selalu digambarkan dalam sudut pandang yang sensitif.