Pertempuran Okinawa terjadi selama 82
hari, dimulai pada 26 Maret hingga 2 Juli 1945.
Sejarah membuktikan bahwa Pertempuran
Okinawa adalah serangan amfibi terbesar paling dahsyat di dunia.
Baca Juga:
Trump Klaim Perundingan Rusia-Ukraina Makin Dekat
Pasukan Angkatan Darat AS ke-10, yang berjumlah 541 ribu personel, berhasil menghabisi pasukan
Angkatan Darat Kerajaan Jepang ke-32, yang hanya berjumlah 76 ribu
personel.
Akan tetapi, kemenangan perang militer
Amerika Serikat harus dibayar mahal oleh nyawa sang komandan, Jenderal
(Anumerta) Simon Bolivar Buckner Jr.
Saat itu, Buckner menjabat sebagai
Komandan Angkatan Darat ke-10 AS yang memimpin 541 ribu pasukan gabungan dengan
Korps Marinir AS (US Marine Corps).
Baca Juga:
Biaya Pertahanan Global: Inilah Sederet Rudal yang Bisa Mengubah Arah Perang
Tepatnya, pada 18
Juni 1945, Buckner datang ke Pulau Okinawa untuk meninjau pasukannya di medan
tempur dengan menggunakan mobil jip komando.
Kala itu, pangkat Buckner masih Letnan
Jenderal. Oleh sebab itu, di mobil jip yang ditumpanginya ada bendera dengan
simbol bintang tiga.
Buckner mendatangi pos pengawasan di
depan sebuah Bukit Ibaru, yang hanya berjarak sekitar 300 meter di belakang
garis depan.