Jenama tersebut pun meminta maaf, kemudian merevisi pernyataan bahwa wayang kulit berasal dari Indonesia.
Menariknya, polemik itu berlangsung tak lama setelah Hari Wayang Nasional yang diperingati setiap 7 November.
Baca Juga:
Anak-Anak Sekolah di London Tampil Memukau Mainkan Gamelan dan Wayang
Jika Hari Wayang Nasional belum cukup untuk menumbuhkan kepedulian publik terhadap wayang, huru-hara di media sosial malah efektif untuk membuat publik peduli.
Budayawan Sudarko Prawiroyudo mengaku tertawa-tawa saat tahu polemik ini.
Katanya, isu tersebut justru memantik diskusi publik terhadap wayang.
Baca Juga:
7 Kerajinan Solo yang Wajib jadi Buah Tangan
Semakin riuh isunya, semakin besar juga ruang diskusinya.
Ibarat guyonan anak muda sekarang, “Kami suka keributan!”
“Bayangkan, ada berapa orang yang ribut dan protes (karena wayang diklaim budaya negara lain)? Itu belum pernah terjadi selama saya menekuni wayang sejak 1972. Dengan kejadian ini, semua orang terhentak dan sadar bahwa kita memiliki wayang,” ucap Sudarko, saat dihubungi, Jumat (26/11/2021).