Selain itu, peluang untuk mengembangkan wayang dan membuatnya relevan dengan zaman dinilai masih terbuka.
Saat ini wayang telah dikembangkan menjadi berbagai karya seni, seperti lukisan, musik, tarian, dan sastra.
Baca Juga:
Anak-Anak Sekolah di London Tampil Memukau Mainkan Gamelan dan Wayang
Adapun Nanang memanfaatkan teknologi untuk menyampaikan narasi wayang melalui siniar (podcast).
Upaya mengenalkan kembali wayang ke publik, khususnya generasi muda, dinilai semakin penting agar wayang tidak punah tergerus zaman.
Menurut Nanang, semua orang bebas mengenal wayang dengan cara dan kemampuan masing-masing.
Baca Juga:
7 Kerajinan Solo yang Wajib jadi Buah Tangan
“Tidak semua orang harus paham betul soal wayang. Yang penting mau tahu dan mengenal apa itu wayang. Mereka bebas menentukan cara mengenalnya, bisa dengan novel, tarian, atau melihat pertunjukan,” ucap Nanang.
Pementas wayang orang Destiyan Wahyu Setiadji menilai bahwa wayang tidak hanya perlu dikenalkan ke milenial, tapi juga generasi Z.
Pengenalan ke generasi Z mesti menggunakan metode khusus karena generasi muda punya karakter tersendiri.