Kemudian memperbaiki saluran air, mengintensifkan instalasi sumur resapan atau drainase vertikal, mengimplementasikan Blue and Green, yaitu taman yang menjadi kawasan tampungan air sementara saat intensitas hujan tinggi, penyediaan alat pengukur curah hujan, dan perbaikan pompa.
Anies menyebut, Pemprov DKI juga merehabilitasi 9 polder dan meningkatkan kapasitas dua sungai, yaitu Kali Besar dan Kali Ciliwung.
Baca Juga:
PKS Ogah Jagokan Anies di Pilgub DKI, Ini 3 Alasannya
"Semua Langkah ini untuk mengendalikan banjir kawasan. Terbukti, 12 titik genangan banjir berulang pun telah teratasi," lanjutnya.
Selain fokus pada infrastruktur, Pemprov DKI Jakarta juga terus berinovasi dengan teknologi.
Anies menyebut Flood Control System yang merupakan hasil kolaborasi Jakarta Smart City dan Dinas Sumber Daya Air adalah salah satu ikhtiar agar penanganan banjir ke depan semakin mengikuti prinsip evidence based policy.
Baca Juga:
Dicampakkan Partai Pengusungnya, Bagaimana Nasib Anies?
"Nah, dua langkah tadi, sensing dan understanding ini sangat penting. Yang awalnya dilakukan secara manual, kini real-time. Yang awalnya terbatas, kini datanya melimpah. Sehingga, monitoring penanganan banjir lebih efektif. Petugas-petugas di lapangan dapat melakukan penanganan banjir secara lebih cepat. Kami berpandangan ini adalah progres dan akan terus kami tingkatkan," tutur Anies. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.