Total ada 8 orang yang menemui Agung saat itu.
Sementara Agung sendirian.
Baca Juga:
Benda Asing Mirip Peluru Lukai Balita di Sleman
"Saya, terus terang, pada saat itu perasaan saya sudah tidak enak, saya sudah merasa dijebak. Dan benar apa yang terjadi, saya diintimidasi. Ditanya, apa motivasi, motif kamu untuk menanyakan pengadaan seragam di sekolah ini, apakah kamu ingin bikin gaduh di SMA 1 Wates, kamu alumni SMA 2 Wates, ngapain kamu bikin gaduh di SMA 1 Wates," kata Agung.
Intimidasi terus berlanjut, Agung ditanya sudah sampai mana melaporkan soal seragam ini.
Dia pun menyatakan tidak pernah lapor apa-apa.
Baca Juga:
Siap Sambut Investor di Jateng-DIY, PLN Grup Kolaborasi dengan Pemerintah
Namun, dia sempat menyebut bahwa orangtua murid ada yang melapor ke Ombudsman, meski dia baru tahu setelahnya ternyata orangtua tersebut belum melapor.
"Kemudian tiba-tiba Satpol PP berdiri dari ujung yang agak jauh, 'kamu jangan enggak sopan sampai di sini ya, maksudmu opo', kemudian mendekati ke arah saya. Kemudian Satpol PP satunya juga bilang, 'wes dirampungke neng kene wae' (selesaikan di sini aja), kemudian Satpol PP juga berkata, 'entekke sisan koe yo' (habisin saja kamu ya)," ujar Agung, sembari menangis.
Agung mengaku bahwa saat itu dirinya merasa ketakutan.