Mereka
juga mendistribusi air bersih kepada masyarakat dan sudah menebar benih ikan di
sungai yang tercemar.
Norhayati
mengatakan, peristiwa jebolnya tanggul kolam limbah terjadi akibat kelalaian.
Baca Juga:
Lokasi Jatuhnya Pesawat Kargo Smart Air Ditemukan
Alasan
yang diterima dari pengelola kolam limbah, ada sejumlah pimpinan perusahaan
yang terpapar Covid-19 sehingga tidak pernah turun lapangan.
Ia juga
tidak membantah, jebolnya kolam limbah ini bukan kali pertama.
Pencemaran
Sungai Malinau ataupun Sesayap pun terjadi beberapa kali dan
diduga bersumber dari sejumlah perusahaan di Kaltara.
Baca Juga:
Kolaborasi Pembangunan IKN: Pemerintah Kaltim dan Kaltara Sinergi dalam Kemitraan
"Kalau
masalah sanksi atau bagaimana sikap DPRD Kaltara, kita tunggu hasil lab dulu,
itu kan sampel limbahnya masih diteliti. Wacana Pansus juga mungkin terganjal
agenda DPRD yang sudah terjadwal seperti pembahasan Perda, reses dan lainnya.
Tapi, DPRD akan tetap memantau dan berkomunikasi dengan perusahaan serta dinas
terkait sebagai tanggung jawab kami," kata dia.
JATAM
Kaltara Tuntut Pencabutan Izin