"Kebutuhan perorangan biasanya dimanfaatkan untuk
membantu pernafasan pasien Covid-19," katanya.
Dia menjelaskan, dari sekitar 10 tabung gas besar berukuran
6 m3 atau 60 m3, dibagi-bagi ke tabung berukuran kecil untuk melayani
masyarakat yang mengisi uang ulang gas oksigen pada tabung kecil yakni
berukuran, 2 m3, 1,5 m3, dan 1 m3, untuk kebutuhan per orangan.
Baca Juga:
Kehabisan Oksigen dalam Pesawat, Timnas Gambia Nyaris Kehilangan Nyawa
Isi ulang gas oksigen untuk tabung berukuran 2 m3 Rp55.000,
tabung 1,5 m3 Rp45.000, dan tabung 1 m3 Rp 35.000.
"Pembelinya ramai sekali tapi karena stoknya terbatas
sehingga kami melayani siapa yang duluan membeli. Hanya sebentar saja,
penjualannya sudah habis," katanya.
Indri menceritakan, bahkan ada pegawai dari rumah sakit juga
mencari gas oksigen ke depotnya, karena kebutuhan di rumah sakit tersebut
berkurang.
Baca Juga:
Buka Konferensi ICORCS 2023, Gubernur Khofifah: Serukan Kemerdekaan Palestina
Sementara itu, Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bogor terus
berupaya menambah jumlah tempat tidur pasien terpapar virus corona di rumah
sakit dan di pusat isolasi untuk menurunkan persentase tingkat keterisian
tempat tidur (BOR).
"Pada Minggu hari ini BOR pasien Covid-19 di rumah
sakit ada 84,0 persen. BOR tertinggi adalah 87,9 persen pada 1 Juli lalu,"
kata Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bogor, Bima Arya, di Kota Bogor,
Minggu.
"Dengan adanya penambahan jumlah tempat tidur untuk
pasien Covid-19, kami menargetkan BOR dapat turun sampai di bawah 70
persen," kata dia yang juga Wali Kota Bogor itu.