Menurut Bima, langkah-langkah tersebut juga dilakukan untuk
mengantisipasi Kota Bogor yang kini berada di zona oranye, tidak berubah ke
zona merah.
Sampai Minggu (4/7), jumlah tempat tidur yang tersedia di 21
rumah sakit rujukan di Kota Bogor sebanyak 1.099 dengan tingkat keterisian 84.0
persen atau sebanyak 923 pasien Covid-19.
Baca Juga:
Kehabisan Oksigen dalam Pesawat, Timnas Gambia Nyaris Kehilangan Nyawa
Berdasarkan data pada Dinas Kesehatan Kota Bogor, dari 923
pasien yang dirawat di rumah sakit di Kota Bogor, sebanyak 452 pasien (49,0
persen) berasal dari Kota Bogor, 268 pasien (29,0 persen) dari Kabupaten Bogor,
dan 203 pasien (22 persen) dari daerah lainnya.
Kota Bogor juga memiliki Pusat Isolasi Covid-19 di Gedung
Pusdiklat Ciawi Bogor, dengan kapasitas 100 tempat tidur. Pada Minggu (4/7)
terisi 50 pasien (50 persen).
Menurut Bima, guna menurunkan BOR pasien Covid-19,
Pemerintah Kota Bogor menyiapkan dua Pusat Isolasi Covid-19 dan 11 Rumah
Isolasi Covid-19 berbasis lingkungan. Kedua Pusat Isolasi Covid-19 itu adalah
di Asrama Internasional Putri IPB Dragama Bogor dengan kapasitas 184 tempat
tidur dan di Gedung Pusat Pengembangan SDM BNN di Lido Bogor dengan kapasitas
100 tempat tidur.
Baca Juga:
Buka Konferensi ICORCS 2023, Gubernur Khofifah: Serukan Kemerdekaan Palestina
Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bogor 11 Rumah Isolasi
Covid-19 berbasis lingkungan dengan kepasitas total 186 tempat tidur. [dhn]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.