WahanaNews,co | Luasan ruang terbuka hijau di DKI Jakarta yang menyusut menjadikannya bak barang mewah saat ini.
Komitmen perluasan dan pemanfaatan potensi ruang terbuka hijau sangat diperlukan di tengah perkembangan kota dan kerusakan lingkungan yang kian menekan Ibu Kota.
Baca Juga:
Bongkar Eks Gedung Johar Baru Teater, Walikota : Akan Difungsikan RTH
Tinggal di kota yang hijau, sejuk, dengan udara yang bersih adalah dambaan setiap orang.
Apalagi, jika tersedia banyak ruang publik yang rindang dan bersih untuk berolahraga atau sekadar duduk di taman menikmati suasana perkotaan.
Sayangnya, pemandangan itu menjadi langka di perkotaan, terutama di kota-kota besar.
Baca Juga:
Kelolah Sampah dengan Baik, Pontianak Terima Sertifikat Adipura
Dengan karakteristiknya yang padat penduduk, pembangunan tinggi, cepatnya perubahan lahan, ruang terbuka hijau (RTH) sulit untuk dipertahankan dan ditambah.
Padahal, RTH bermanfaat untuk menjaga keberlanjutan lingkungan perkotaan dengan menyerap polutan, menyediakan oksigen, mengurangi banjir, dan pengendali perkembangan kota.
Hal ini menjadi sorotan media arsitekturre-thinkingthefuture.com terhadap DKI Jakarta yang sempat ramai diberitakan beberapa waktu lalu.