Ada banyak versi mengenai siapa sosok Fatimah binti Maimun ini. Ada yang mengatakan bahwa Fatimah binti Maimun merupakan putri dari Sultan Mahmud Mahdad Alam yang berasal dari negeri Keddah, Malaka.
Ada pula yang mengatakan bahwa Fatimah binti Maimun bin Hibatullah merupakan putri dari Persia. Sedangkan juru kunci makam menyebutkan bahwa Fatimah binti Maimun dikenal dengan nama Dewi Retno Suwari atau Raden Ayu Mas Putri.
Baca Juga:
Pulang dari Bar, Oknum Polisi di Sidoarjo Gerayangi Adik Pacarnya Saat Tidur
Sementara itu, pendapat lain menyebut bahwa Fatimah binti Maimun dengan Dewi Retno Suwari ini adalah dua orang yang berbeda.
Versi lainnya menyebut, Dewi Retno Suwari memiliki tahun yang sama dengan Maulana Malik Ibrahim. Sementara Fatimah binti Maimun lebih dahulu ke tanah Jawa dibandingkan dengan Maulana Malik Ibrahim.
Dijelaskan oleh Ahmad Ali Murtadho di dalam buku Historiografi Sejarah Lokal Gresik, ketika pertama kali ditemukan kondisi makam sangat mengkhawatirkan.
Baca Juga:
Anggota Polres Pacitan Diduga Perkosa Tahanan, Terancam Dipecat
Atapnya ambruk dan tidak terurus, kemudian Paul Ravaisse seorang yang berkebangsaan Prancis melakukan beberapa perbaikan.
Kemudian makam ini diteliti oleh Muhammad Yamin yang menyimpulkan bahwa angka atau titimangsa dalam nisan Fatimah binti Maimun itu berangka tahun 475 H atau 1082 M, sebagai tahun meninggalnya Fatimah binti Maimun.
Sejak tahun 1973, situs tersebut diambil alih oleh Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Jawa Timur.