“Kini semangat itu kita perluas ke era modern menghubungkan kota dengan kota, masyarakat dengan masyarakat, dan inovasi dengan kebutuhan dunia,” tambahnya.
Lebih jauh, Iskandar menyampaikan bahwa Bandung tidak hanya ingin dikenang sebagai saksi sejarah, tetapi juga berperan aktif sebagai aktor masa depan dalam percaturan global.
Baca Juga:
9.176 Guru Keagamaan Dapat Insentif, Pemkot Bandung Siapkan Anggaran Rp38 Miliar
“BAACN Gallery akan menjadi tempat pertukaran ide, pusat pembelajaran kebijakan, ruang lahirnya kolaborasi, serta wadah bagi pemerintah, akademisi, komunitas, dan sektor swasta untuk berjejaring secara global,” katanya.
Ia menekankan bahwa kolaborasi antarkota kini menjadi kebutuhan mendesak untuk menghadapi beragam tantangan masa kini, mulai dari perubahan iklim, urbanisasi, transformasi digital, hingga penguatan ekonomi kreatif.
“Tidak ada satu kota pun yang bisa menyelesaikan tantangan global sendirian. Kita membutuhkan jaringan solusi, pertukaran praktik baik, dan kerja sama lintas batas,” tuturnya.
Baca Juga:
Pemkot Bandung Genjot Transformasi Digital Adminduk Menuju Kota Cerdas dan Transparan
Iskandar optimistis BAACN Gallery akan menjadi ruang lahirnya inovasi baru yang dapat memberikan dampak positif, baik bagi Kota Bandung maupun kota-kota mitra di Asia dan Afrika.
Ia juga mengajak semua pihak untuk memanfaatkan ruang ini secara maksimal.
“Mari pemerintah, akademisi, komunitas kreatif, pelaku bisnis, dan mitra internasional menjadikan ruang ini sebagai tempat belajar bersama dan membangun masa depan kota yang lebih berkelanjutan dan berdaya saing,” ajaknya.