WahanaNews.co, Jakaarta – PT Agincourt Resources (PTAR), pengelola Tambang Emas Martabe, yang beroperasi di Kelurahan Aek Pining, Kecamatan Batangtoru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, berhasil meraih juara pertama dalam ajang bergengsi ASEAN Mineral Awards (AMA) 2023 untuk kategori Mineral Processing.
Perusahaan pertambangan yang bergerak di bidang eksplorasi, penambangan, dan pengolahan mineral batangan emas dan perak ini, mengungguli perusahaan pertambangan lainnya di Asia Tenggara. Penghargaan diterima oleh Deputy General Manager Operations PTAR Wira Dharma Putra di Sokha Phnom Penh Hotel and Residence, Kamboja, Kamis (23/11/2023).
Baca Juga:
Cari Bukti Korupsi Tambang, Kejati Kaltim Geledah Kantor Pemerintah
ASEAN Mineral Awards merupakan penghargaan bergengsi untuk mengapresiasi perusahaan pertambangan dan pengolahan mineral yang telah berkontribusi pada inovasi pengembangan mineral berkelanjutan di Asia Tenggara. Penganugerahan ini menjadi bagian dari The Ninth ASEAN Ministerial Meeting on Minerals (The 9th AMMin) and Associated Meetings/Events yang dibuka oleh Sekjen ASEAN Dr. Kao Kim Hourn
Aspek penilaian dalam penghargaan ini adalah kontribusi perusahaan dalam pengembangan masyarakat, inovasi, implikasi terhadap pasokan mineral ASEAN, pengembangan sumber daya manusia, produktivitas dan efisiensi sumber daya, serta kinerja nyata kesehatan, keselamatan, dan lingkungan.
"Kami sangat gembira dan bangga mendapat juara pertama dalam kategori Mineral Processing di ASEAN Mineral Awards 2023," ujar Wira Dharma Putra, Senin (27/11/2023), di Jakarta.
Baca Juga:
6 Tersangka Korupsi Tambang Diserahkan Kejati Sumsel ke Kejari Lahat
Wira menyebutkan, prestasi tersebut menegaskan komitmen PTAR terhadap keunggulan operasional, tanggung jawab lingkungan, dan standar tinggi praktik penambangan yang terus didukung oleh pemerintah Indonesia, dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
“Penghargaan ini adalah hasil dari upaya konsisten kami dalam melaksanakan praktik terbaik penambangan dan pengolahan mineral, memastikan ekstraksi dan produksi emas yang efisien serta meminimalkan dampak lingkungan melalui inovasi-inovasi yang kami ciptakan,” lanjut Wira.
Menurut Wira, PTAR berkomitmen penuh untuk menjalankan praktik pertambangan berkelanjutan dan membangun hubungan positif dengan masyarakat setempat. Keberhasilan perusahaan dalam pengolahan mineral bukan hanya menjadi bukti keahlian dalam bidang teknis, tetapi juga dedikasi terhadap tanggung jawab sosial, keberlanjutan lingkungan, dan operasional.
Sebelumnya, PTAR juga meraih penghargaan bertaraf internasional dalam ajang Asia Sustainability Reporting Rating (ASRRAT) 2023. PTAR menerima peringkat gold dalam malam penganugerahan yang diselenggarakan di Raffles Hotel Jakarta, Senin (6/11/2023) lalu.
Penghargaan ASRRAT diselenggarakan oleh National Center for Corporate Reporting (NCCR) sejak tahun 2005 sebagai inisiatif untuk memberikan penilaian peringkat terhadap laporan keberlanjutan perusahaan di wilayah Asia.
Pada tahun ini, ASRRAT diikuti oleh 68 perusahaan dari dalam negeri serta Asia Pasifik, yaitu Filipina, Bangladesh, Rusia, dan Australia. Proses penilaian ASRRAT 2023 melibatkan panel yang berisi lima orang juri dan tim assessor yang terdiri dari 18 penilai bersertifikat CSRS (Certified Sustainability Reporting Specialist).
“Salah satu value perusahaan kami adalah transparency, artinya kami menjunjung tinggi keterbukaan. Kami senantiasa konsisten menyampaikan informasi terkait perusahaan kepada seluruh pemangku kepentingan. Informasi terkait perusahaan seperti laporan tahunan juga bisa diakses oleh publik di website kami,” sebut Presiden Direktur PTAR, Muliady Sutio.
Ketua National Center for Corporate Reporting (NCCR), Ali Darwin, mengapresiasi para peserta ASRRAT 2023. Menurutnya, seluruh perusahaan yang menjadi peserta telah berdedikasi tinggi terhadap transparansi dan akuntabilitas. Tidak hanya itu, para peserta ASRRAT juga memiliki inisiatif dalam mengukur dan memitigasi risiko dampak lingkungan serta sosial yang sangat menginspirasi.
“Laporan keberlanjutan telah memberikan wawasan berharga mengenai kemajuan yang telah dicapai dalam mengurangi emisi, melestarikan sumber daya, dan memajukan keadilan sosial. Hal ini juga berfungsi sebagai roadmap untuk diikuti oleh bisnis dan organisasi lain,” katanya.
[Redaktur : Alpredo Gultom]