"Saat itu saya kelabakan untuk (mencari jalur) penyelamat, jalur alternatif tidak ada. Akhirnya saya inisiatif (banting kanan)," tuturnya.
"Bagaimana kalau diterusin otomatis banyak mobil yang habis. Akhirnya saya buanglah ke kanan," imbuhnya.
Baca Juga:
Raup Keuntungan Hingga Rp250 Juta Perbulan, Penjual Minyakita Palsu Ditangkap Polisi
Ia juga mengaku sempat berencana memindahkan penumpang apabila kondisi kendaraan semakin memburuk. Hanya saja, rencana tersebut urung terlaksana lantaran kecelakaan lebih dahulu terjadi.
"Rencana saya kan kalau emang ini lebih parah, saya akan oper penumpang [ke bus lain]," ujarnya.
Tragedi kecelakaan maut yang melibatkan bus rombongan siswa SMK Lingga Kencana Depok terjadi pada Sabtu (11/5/2024) malam, sekitar pukul 18.45 WIB di jalanan menurun di kawasan Ciater, Subang.
Baca Juga:
Tangani Sampah di TPS Pujasera, Pemkab Subang Kerahkan 11 Truk dan Dua Alat Berat
Insiden tersebut melibatkan lima kendaraan, yaitu bus Trans Putera Fajar dengan nomor polisi AD-7524-OG, sebuah mobil Daihatsu Feroza yang melaju di lajur Subang menuju Bandung, serta tiga sepeda motor.
Peristiwa tragis ini mengakibatkan 11 orang meninggal dunia. Korban jiwa terdiri dari sembilan pelajar SMK Lingga Kencana Depok, satu guru SMK Lingga Kencana Depok, dan seorang pengendara sepeda motor yang merupakan warga Subang.
Terkini, pihak kepolisian telah menangkap dan melakukan pemeriksaan terhadap kernet bus tersebut, yang merupakan saksi kunci dalam insiden menyedihkan ini.