Dalam waktu dekat, lanjut dia, pihaknya akan melaksanakan operasi wanita penjaja seks di kawasan Puncak, baik yang menggunakan aplikasi maupun di lokalisasi.
Sementara itu, Ketua BPC PHRI Kabupaten Bogor, Djuju Djunaedi mengatakan, jika para pengelola hotel sulit mengindetifikasi mana tamu yang tujuannya menjual diri dan mana yang tidak. Sebab, mereka datang layaknya seperti tamu pada umumnya.
Baca Juga:
Enam WNA Pelaku Prostitusi Online di Jakarta Barat Terancam Dideportasi
“Tidak ada penampilan yang khas, kadang seperti wanita umumnya, ini yang membuat kami kesulitan mana yang pelaku prostitusi mana yang bukan,” ucap Djuju kepada wartawan.
Meski demikian, pihaknya siap membantu aparat penegak Perda dalam meminimalisir bisnis tersebut. “Ya kalau memang nanti mencurigakan, kita bisa bekerja sama,” tandasnya. [sdy]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.