Diah menambahkan, melalui pelatihan ini diharapkan pelaku usaha mampu merespons segera peluang tersebut dengan meningkatkan kualitas layanan usaha.
"Karena tentunya pascapandemi perubahan permintaan pasar dan kebutuhan wisatawan menjadi peluang sekaligus tantangan dalam memberikan layanan terbaik kepada wisatawan agar mau kembali berkunjung,” ujarnya.
Baca Juga:
Kemenparekraf Dukung Pelaksanaan Pusbatara Run 2024
Direktur Pengembangan SDM Pariwisata Kemenparekraf, Florida Pardosi, dalam kesempatan lain menjelaskan, selama pelatihan para peserta mendapatkan berbagai materi yang disesuaikan dengan bidang usahanya. Yakni mencakup hospitality, housekeeping, front office, food & beverage product and services, room division, attraction, dan complaint resolution.
“Pelatihan ini dikembangkan untuk dapat membekali peserta dengan pengetahuan dan keterampilan sehingga memiliki kapasitas dalam memberikan kualitas layanan produknya dengan memperoleh peningkatan review dari pelanggan di platform online,” ujar Florida Pardosi.
Setelah mengikuti pelatihan, para pelaku usaha juga akan diberikan mentoring dan coaching clinic agar usaha yang telah terdaftar dan terverifikasi di platform online dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk menjangkau lebih banyak pelanggan.
Baca Juga:
MenEkraf: "D-Futuro Futurist Summit 2024" Lahirkan Gagasan dan Inovasi Perkuat Ekraf
Lebih lanjut Florida menjelaskan, pelatihan peningkatan kualitas layanan P3TB akan menjangkau para pelaku usaha yang ada di 6 DPP yakni Danau Toba, BYP (Borobudur - Yogyakarta - Prambanan), Lombok, Labuan Bajo, BTS (Bromo-Tengger-Semeru), dan Wakatobi berjumlah total 3.614 orang yang usahanya sudah terdaftar pada platform digital.
"Khususnya Lombok ditargetkan sebanyak 1.045 orang pelaku usaha di Key Tourism Area (KTA) Kabupaten Lombok Utara, Lombok Barat, Lombok Timur, Lombok Tengah, dan Kota Mataram," ujar Florida. Sumber: kemenparekrafgoid. [jp/jup]