Bahlil menambahkan bahwa upaya ini menjadi penting karena rasio elektrifikasi di Papua Barat masih tertinggal dibandingkan rata-rata nasional.
"Rasio elektrifikasi di Indonesia itu 99%. Sementara di wilayah Papua Barat rasio elektrifikasi itu baru 89%. Jadi kita memang masih membutuhkan banyak hal. Di Fakfak ini termasuk ada hampir sekitar 500 rumah yang akan kita pasang (penyambungan listrik) gratis, tidak pakai bayar. Target kami, tahun 2027, seluruh kampung di Fakfak harus terang,” tegasnya.
Baca Juga:
Wow! Cadangan Minyak Indonesia Capai 4,4 Miliar Barel, Kalimantan Paling Kaya
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, juga menegaskan kesiapan PLN dalam menuntaskan pelaksanaan BPBL.
Ia mengatakan PLN sepenuhnya mendukung kebijakan Presiden Prabowo Subianto dan Menteri ESDM untuk mempercepat pemerataan akses listrik.
"Sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto dan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, kami siap all out menyukseskan Program BPBL. Bagi kami, listrik merupakan fondasi untuk mempercepat pemerataan pembangunan, menggerakkan roda perekonomian, menciptakan lapangan kerja, serta membantu mengentaskan kemiskinan. PLN akan memastikan seluruh warga, tanpa terkecuali, dapat menikmati listrik," jelas Darmawan.
Baca Juga:
Pemerintah Kebut Proyek DME untuk Gantikan LPG Mulai 2026
Selain memperluas akses listrik melalui BPBL, PLN juga meningkatkan layanan pelanggan dengan meresmikan Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Fakfak, bertepatan dengan HUT ke-125 Kabupaten Fakfak.
Keberadaan unit baru ini diharapkan mampu mempercepat respons layanan serta mempermudah masyarakat mendapatkan pelayanan kelistrikan yang lebih optimal.
"Hadirnya UP3 Fakfak yang sebelumnya berstatus Unit Layanan Pelanggan (ULP) menjadi langkah kami untuk terus meningkatkan kualitas layanan kelistrikan kepada pelanggan di wilayah Fakfak yang kini semakin bertumbuh," pungkas Darmawan.