WahanaNews.co | Greenpeace menyebut proyek lumbung pangan atau food estate Kementerian Pertahanan (Kemenhan) berpotensi akan menggunduli 3 juta hektare hutan.
Greenpeace menyebut pemerintah telah mengeksploitasi hutan dan lahan gambut yang sangat luas lewat proyek ini.
Baca Juga:
Greenpeace Gelorakan Pemakaian Produk “Reuse” dan “Refill”
"Di seluruh wilayah yang direncanakan untuk food estate, diperkirakan sekitar 3 juta hektare hutan berpotensi hilang jika proyek ini dilanjutkan," dikutip dari keterangan tertulis di situs resmi Greenpeace Indonesia, Kamis (10/11).
Juru Kampanye Hutan Senior Greenpeace Indonesia Syahrul Fitra mengatakan proyek ini mengancam wilayah adat dan keanekaragaman hayati penting di Indonesia.
Ia mencontohkan food estate Gunung Mas di Kalimantan Tengah. Pemerintah mengonversi area pertanian di daerah itu menjadi lahan menanam singkong.
Baca Juga:
Tanker Pertamina Prime "Disandera" Aktivis Greenpeace karena Boikot Rusia
"Sistem monokultur ini tak hanya gagal menghasilkan singkong yang dijanjikan, tetapi juga meminggirkan kearifan dan pengetahuan masyarakat lokal," ujar Syahrul.
Direktur Save Our Borneo Muhamad Habibi mengatakan food estate di Gunung Mas menghilangkan kearifan lokal. Dia berkata masyarakat lokal ribuan tahun untuk memproduksi dan mengumpulkan makanan secara berkelanjutan.
Habibi mengatakan proyek food estate juga mengancam kelestarian satwa di sekitar hutan. Dia menyebut food estate Gunung Mas bisa berdampak pada keberadaan orangutan.