"Saya pertama kali diajak gabung investasi 2018, diajak sama teman," kata driver ojol Faisal (44) kepada wartawan, Selasa (4/1/2022).
Faisal awalnya diajak bertemu di salah satu hotel di Kota Makassar untuk mengikuti presentasi bisnis tambang digital Algopacks pada 2018.
Baca Juga:
Masyarakat Diminta Waspadai Penipuan Berkedok Investasi di KCIC
"Jadi dipresentasikan, saya ikut investasi Bitcoin Algopacks dan saya investasikan Rp 6 juta," ungkap Faisal.
Faisal mengaku tergiur karena dijanjikan keuntungan hingga 300 persen dalam tiga tahun. Namun, setelah tiga tahun, akun koin miliknya malah tak bisa diakses.
"Tapi lama tiga tahun berjalan malah muncul lagi Algo baru dan Algo lama tidak dianggap lagi. Jadi ini kami punya koin dimatikan dan tidak dianggap, harus menyetor ulang lagi kalau mau gabung lagi (di Algopacks baru)," ungkap Faisal.
Baca Juga:
Tips Biar Tidak Terjebak Investasi Bodong yang Semakin Menjamur
Selain Faisal, staf rektorat Universitas Hasanuddin (Unhas) bernama Karaeng Sija (50) juga menjadi korban penipuan investasi bodong. Sija mengaku menyetor Rp 180 juta.
"Saya staf rektorat Unhas," kata Karaeng Sija kepada wartawan.
Keterangan Polisi