WahanaNews.co, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor Indonesia dari Israel selama Januari-Oktober 2023 mencapai US$16,97 juta atau sekitar Rp263,12 miliar (dengan asumsi kurs Rp15.505 per dolar AS).
Jumlah ini mengalami penurunan jika dibandingkan dengan nilai impor pada tahun 2022 yang mencapai US$47,82 juta atau Rp741,52 miliar.
Baca Juga:
Dua Pelabuhan Yaman Dilumat dari Udara, Netanyahu: Ini Baru Awal!
Dari paparan BPS, nilai impor Indonesia dari Israel sepenuhnya terkait dengan sektor non migas. Secara lebih detail, dari nilai impor US$16,97 juta tersebut, sebagian besar terdiri dari impor mesin dan perkakas mekanis beserta komponennya (HS84) senilai US$5,03 juta.
Selain itu, impor perkakas dan peralatan dari logam tidak mulia (HS82) mencapai US$3,86 juta, sedangkan impor mesin dan perlengkapan elektronik beserta komponennya (HS85) sebesar US$1,45 juta.
Di samping itu, terdapat impor instrumen optik, fotografi, sinematografi, dan medis (HS90) senilai US$1,45 juta, serta impor bahan kimia anorganik (HS28) senilai US$900 ribu.
Baca Juga:
Genosida di Palestina Tak Kenal Henti, Korban Perang Capai Puluhan Ribu
Sementara itu, nilai ekspor Indonesia ke Israel mencapai US$140,57 juta atau setara Rp2,17 triliun sepanjang Januari-Oktober 2023.
Angka ini turun dibandingkan nilai ekspor pada tahun lalu yang mencapai US$185,18 juta atau sekitar Rp2,87 triliun.
Lebih rinci, nilai tersebut diantaranya terdiri dari ekspor lemak dan minyak hewan (HS15) senilai US$39,18 juta.