WahanaNews.co, Kupang - Indonesia berkomitmen membangun sistem metrologi legal yang modern, transparan, dan akuntabel. Pengalaman ini ingin dibagikan kepada saudara-saudara dari
Timor Leste agar praktik terbaik di bidang pengelolaan standar satuan ukur, pengawasan alat ukur, takar, timbang, dan perlengkapannya (UTTP), serta Barang Dalam Keadaan Terbungkus (BDKT) dapat terus berkembang di kawasan.
Demikian disampaikan Direktur Metrologi Kementerian Perdagangan RI Sri Astuti saat membuka secara resmi Program Magang SDM Metrologi Legal Timor Leste di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, Kamis (25/9).
Baca Juga:
Pertemuan Bilateral Mendag RI dan Mendag Kanada, Bahas Percepatan Ratifikasi Indonesia-Canada CEPA dan Potensi Kerja Sama
Program magang ini merupakan bagian dari kerja sama strategis antara Indonesia dan Timor Leste dalam memperkuat sistem perlindungan konsumen sekaligus membangun
kapasitas sumber daya manusia di bidang metrologi legal.
“Metrologi legal memiliki peran penting dalam memastikan keadilan transaksi perdagangan, keakuratan pengukuran, serta perlindungan konsumen. Penguatan sistem metrologi legal di Timor Leste melalui program magang bukan hanya berimplikasi pada peningkatan kapasitas SDM, tetapi juga memberikan dampak positif bagi iklim usaha dan pembangunan ekonomi nasional kedua negara,“ jelas Sri.
Kerja sama Indonesia-Timor Leste di bidang metrologi legal telah terjalin sejak 2017. Direktorat Metrologi aktif memberikan pendampingan berupa pelatihan teknis, berbagi pengalaman, hingga penyusunan regulasi teknis bagi Timor Leste. Melalui langkah berkesinambungan ini, diharapkan
Timor Leste dapat lebih siap dan mandiri dalam menyelenggarakan sistem metrologi legalnya.
Baca Juga:
Ukir Prestasi, PSM Korem 042/Gapu Juara Umum I Kejurnas Pencak Silat Jambi Championship II Tahun 2025
Sri menekankan, Kota Kupang dipilih sebagai lokasi program magang karena memiliki karakteristik wilayah yang mirip dengan Timor Leste. Dengan demikian, peserta magang dapat merasakan pengalaman langsung terkait implementasi metrologi legal di daerah yang memiliki tantangan yang sama.
“Melalui program ini, kami berharap para peserta tidak hanya membawa pulang ilmu, tetapi juga semangat kolaborasi yang akan menjadi fondasi kerja sama jangka panjang dalam bidang metrologi legal. Pada akhirnya, kerja sama ini diharapkan memberi manfaat nyata bagi perlindungan
konsumen, pembangunan ekonomi, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di kedua negara,”
tambah Sri.
[Redaktur: Alpredo]