WahanaNews.co | Sistem keuangan Indonesia dinilai paling stabil dengan kinerja moneter hingga utang yang terkelola baik. Kondisi ini menjadi daya tarik investor untuk masuk.
Hal tersebut dikatakan oleh Co-Founder Falcon House Partners Brian M O'Connor. Sedangkan Falcon House Partners adalah pengelola dana swasta berbasis di Singapura yang berfokus pada investasi bernilai tambah di pasar menengah Asia Tenggara
Baca Juga:
Misteri Ribuan Triliun Uang Negara: Kemana Sebenarnya Dana APBN Mengalir?
"Banyak orang tidak tahu Indonesia sebagai negara dengan stabilitas keuangan yang signifikan. Namun kenyataannya, ini adalah salah satu pasar negara berkembang paling stabil di dunia," kata O'Connor dalam acara New York Indonesia Investment Forum, Rabu (10/8).
Brian menyebut sistem perbankan di Indonesia sangat kuat.
Hal ini terlihat dari rasio kecukupan modal (CAR) perbankan Indonesia yang masih di atas 24%. Indonesia juga disebut menjadi negara yang memiliki sistem perbankan dengan kapitalisasi terbaik di dunia.
Baca Juga:
Jaksa Penuntut Umum Pasaman Barat Melimpahkan Kasus Korupsi RSUD ke Pengadilan Tipikor
Lebih lanjut, perbankan di Indonesia dalam menyalurkan kredit memang cenderung konservatif. Bank-bank di Indonesia dinilai cenderung terlalu sulit untuk memberi pinjaman. Pertumbuhan kreditnya juga dinilai terlalu lambat karena bank terlalu kaku.
"Itu mungkin akan memperlambat pertumbuhan ekonomi, tetapi itu juga membuat sistem yang sangat stabil," ujarnya.
Indonesia juga mencatatkan neraca transaksi berjalan dan neraca perdagangan yang surplus. Neraca transaksi berjalan Indonesia mencetak surplus US$ 0,2 miliar pada kuartal I 2022. Surplus ini juga sudah berjalan selama 26 bulan beruntun.