WahanaNews.co | Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan pada Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia untuk mengawal minat investasi Hon Hai Precision Industry Co Ltd atau Foxconn.
Rencana penanaman modal perusahaan asal Taiwan tersebut sebelumnya telah dituangkan dalam nota kesepahaman (MoU) terkait rencana investasi Foxconn, Gogoro, PT Industri Baterai Indonesia (IBC), dan PT Indika Energy Tbk di Indonesia.
Baca Juga:
Jokowi Dijadwalkan Kampanye di Bali untuk De Gadjah Hari Ini, 22 November
Adapun nilai rencana investasi tersebut sebesar USD 8 miliar, atau setara Rp 118,4 triliun (kurs Rp 14.800 per dolar AS), dan perkiraan penyerapan tenaga kerja lebih dari 10.000 orang.
Bahlil mengungkapkan, Presiden Jokowi sangat mengapresiasi rencana investasi Foxconn yang akan berkolaborasi dengan BUMN dan swasta nasional, dengan melibatkan pengusaha lokal dan UMKM.
Kementerian Investasi/BKPM diperintahkan untuk melakukan pengawalan rencana investasi Foxconn sampai dengan terealisasi.
Baca Juga:
Dua Pekan Menjelang Pilkada Jakarta, Pasangan Calon Berebut Dukungan Jokowi-Anies
"Bapak Presiden memerintahkan kepada saya untuk segera mengawal sampai pada tahap eksekusi. Presiden berharap ini segera terealisasi, dan satu konsep yang paling disenangi presiden ini adalah kolaborasi BUMN, PMA dan swasta nasional yang melibatkan pengusaha lokal dan UMKM," ungkapnya dalam keterangan tertulis, Minggu (26/6/2022).
Untuk pelaksanaan, Bahlil mendorong agar rencana investasi Foxconn ini berlokasi di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Jawa Tengah dengan berbagai insentif yang ditawarkan oleh Pemerintah Indonesia.
KIT Batang menjadi salah satu lokasi yang menjadi bagian dari pembangunan ekosistem industri baterai dan kendaraan listrik di Indonesia. Saat ini telah masuk investasi dari Hyundai dan LG asal Korea Selatan.