Lebih lanjut, Bahlil mengaku optimis target penjualan lahan kawasan industri Batang dapat mencapai 50 persen lebih dari total luasan 4.300 hektare pada akhir tahun 2023 mendatang.
"Kami yakin bahwa 2023 akhir menjelang 2024, target kami minimal 50 persen dari 4.300 ha juga di Batang akan terisi," tutupnya.
Baca Juga:
Ribuan Warga Hadir, Saat Jokowi Blusukan di Banyumas Dampingi Luthfi
Guna mewujudkan integrasi vertikal hingga pembuatan baterai akhir, pihaknya menggunakan wilayah Kawasan Industri Batang seluas 275 hektar dan menerima insentif dari pemerintah dan penerapan teknologi terbaru dari LG Consortium.
“Selain itu, kami secara aktif bekerja sama dengan pemerintah Indonesia dan PLN untuk mengoperasikan pabrik dengan energi daur ulang sejalan dengan tren ESG global,” ujarnya.
Dia pun meyakini proyek Grand Package ini akan memberikan kontribusi utama bagi industri baterai sekunder global dalam 26 tahun kedepan. Ketika produksi massal proyek direncanakan dengan mitra Indonesia Antam dan IBC.
Baca Juga:
Pertemuan Hangat Presiden Prabowo dan Presiden ke-7 RI di Kota Surakarta
“Serta untuk merealisasikan semua investasi yang direncanakan, sangat penting bagi kedua belah pihak untuk menandatangani JV Tambang pada bulan September 2022, dan kerja sama yang aktif bersama pemerintah Indonesia, Antam, dan Konsorsium LG menjadikan hal ini sangat penting bagi kami,” pungkasnya. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.