WahanaNews.co, Fayoum -Kementerian Perdagangan melalui Atase Perdagangan (Atdag) Kairo
terus berupaya menggenjot potensi pasar pengemasan minyak goreng Indonesia di Timur Tengah dan Afrika.
Hal ini disampaikan Atdag Kairo M. Syahran Bhakti S saat mengunjungi perusahaan ekspor dan impor El Tawheed di Fayoum, Mesir, pada Rabu minggu lalu, (3/1) bersama delegasi
Kedutaan Besar RI (KBRI) Kairo.
Baca Juga:
Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Kemendag: Pada 2025, Ekspor Perlu Tumbuh 7-10 Persen
“Kunjungan lapangan (field visit) ke perusahaan ekspor dan impor El Tawheed merupakan bentuk
komitmen pemerintah untuk menggenjot potensi pasar pengemasan minyak goreng Indonesia. Kunjungan lapangan tersebut menghasilkan tawaran kerja sama di bidang industri pengemasan
minyak goreng Indonesia. Industri pengemasan minyak goreng Indonesia memiliki peluang yang besar untuk dipasarkan di pasar regional Timur Tengah dan Afrika,” ungkap Syahran.
Delegasi KBRI Kairo diterima oleh Direktur Utama El Tawheed Khaled Khouly beserta jajaran direksi. Khaled menyampaikan, potensi impor perusahaan El Tawheed dari Indonesia mencapai USD 6 juta pada 2024 untuk produk minyak sawit dan turunannya, tuna kaleng, dan sarden kaleng.
Khaled juga menyatakan apresiasinya atas fasilitasi KBRI Kairo selama ini.
Dalam pertemuan terpisah, delegasi KBRI Kairo yang dipimpin Wakil Kepala Perwakilan RI/Deputy Chief of Mission (DCM) M. Zaim A. Nasution didampingi M. Syahran Bhakti S, Koordinator Fungsi Ekonomi, dan Sekretaris 2 Fungsi Ekonomi memenuhi undangan pertemuan dengan Ketua Kamar
Dagang dan Industri (KADIN) Provinsi Fayoum Magdi Taha Jaballah.
Baca Juga:
Cumi Beku dan Produk Rumput Laut Indonesia Jadi Primadona di Pameran Boga Bahari Korea Selatan
Kedua belah pihak membahas
peluang peningkatan investasi dan bisnis bilateral Indonesia-Mesir.
“KADIN Fayoum menyambut hangat kehadiran delegasi KBRI Kairo. Pertemuan ini diharapkan akan menghasilkan banyak rekomendasi untuk kepentingan peningkatan ekonomi dan perdagangan Indonesia-Mesir,” ujar Magdi.
Dalam pertemuan tersebut, Magdi mengemukakan peluang investasi di bidang pariwisata di kawasan wisata Danau Qarun Fayoum. Magdi juga mengutarakan, peluang ekspor-impor produk Mesir dan Indonesia melalui skema imbal dagang antara produk potensial kedua negara.
KADIN Fayoum menawarkan temu bisnis dan pameran produk Indonesia skala menengah di Mesir dan juga meminta informasi pameran produk di Indonesia. Hal tersebut dilakukan agar eksportir Mesir dapat memasarkan produknya di Indonesia.
Selanjutnya, Magdi mengusulkan adanya penandatanganan nota kesepahaman (Memorandum of
understanding/MoU) antara KADIN Fayoum dengan KADIN di Indonesia.
KBRI Kairo menyambut baik usulan tersebut karena dapat membuka kesempatan perluasan pasar produk kedua negara.
Kementerian Perdagangan mencatat, kerja sama perdagangan Indonesia-Mesir dalam satu dekade terakhir bernilai lebih dari USD 1 miliar per tahun. Berdasarkan data terkini Badan Pusat Statistik (BPS), nilai perdagangan Indonesia-Mesir pada 2023 (Januari-Oktober) mencapai USD 1,3 miliar.
Komoditas perdagangan kedua negara selama ini saling melengkapi. Perdagangan Indonesia ke Mesir meliputi minyak kelapa sawit, biji kopi, kakao, kertas, briket arang, sabun, tuna kalengan, sarden kalengan, benang, dan produk potensial lainnya. Adapun produk dari Mesir yang diekspor ke Indonesia antara lain fosfat, kurma, jeruk, molases, anggur, stroberi, dan tanaman herbal.
[Redaktur: Tumpal Alpredo Gultom]