WahanaNews.co, Taipei - Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei, Taiwan berkolaborasi
dengan ABV Bar & Kitchen untuk menghadirkan menu Sumatra Barat di Taiwan. Sejak peluncurannya pada 20 Mei 2025, ABV Southeast Asian Bar & Kitchen di Taipei telah menghidangkan 200 porsi menu Sumatra Barat dan akan terus dihidangkan hingga Agustus 2025.
“Makanan adalah pintu masuk untuk mengenal budaya. Melalui kolaborasi KDEI Taipei dengan ABV Bar &
Kitchen, kami harap masyarakat Taiwan dapat lebih mengenal dan menikmati hidangan khas Indonesia,”
ujar Kepala KDEI Taipei Arif Sulistyo.
Baca Juga:
Tuna dan Produk Perikanan Indonesia Lainnya Catat Potensi Transaksi Rp220 Miliar di Barcelona
ABV Southeast Asian Bar & Kitchen menghadirkan sembilan menu selama masa kolaborasi ini. Menu-menu ini, yaitu rendang, sate padang, dendeng balado, gado-gado, ikan cabai petai, soto padang, cumi saus padang, udang bakar, dan onde-onde kacang hijau. Menu dihidangkan dengan resep asli
Indonesia yang disesuaikan dengan lidah Taiwan.
Hidangan Sumatra Barat yang disajikan di ABV Southeast Asian Bar & Kitchen merupakan bentuk dukungan Taiwan terhadap promosi budaya Indonesia. Arif berharap, kerja sama ini dapat meningkatkan ketertarikan masyarakat Taiwan terhadap kuliner dan budaya Indonesia.
“Dengan mencicipi hidangan Sumatra Barat, kami berharap masyarakat Taiwan tertarik untuk menjelajahi keindahan dan keragaman budaya Indonesia secara langsung," tambah Arif.
Baca Juga:
Masih Harus Diperkuat, Wamendag Roro Dorong Peningkatan Pemanfaatan Indonesia-Korea CEPA
Sementara itu, Chief Executive Officer ABV Bar & Kitchen Camilo Cheng menyambut baik kerja sama ini. Ia
menyampaikan dukungan terhadap kerja sama antara KDEI Taipei dengan ABV Bar & Kitchen.
“Kami sangat antusias menghadirkan menu spesial Indonesia. Kami percaya bahwa kuliner adalah jembatan untuk mempererat hubungan antarbudaya,” ujar Camilo.
ABV Bar & Kitchen tertarik untuk menjelajahi berbagai kuliner Indonesia lebih dalam, seperti kuliner Sumatra Utara dan kuliner Bali. Ketertarikan ini diwujudkan lewat rencana kunjungan ke Indonesia pada 2026 mendatang.