WahanaNews.co | Pemerintah berencana membangun pabrik minyak makan merah berbasis koperasi untuk membantu para petani sawit mengoptimalkan produksinya.
Selain itu, menurut Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, minyak makan merah ini juga memiliki kandungan vitamin A yang sangat tinggi dan dapat dimanfaatkan untuk program stunting.
Baca Juga:
DJP Kalbar Fokus Maksimalkan Penerimaan Pajak Sektor Perkebunan untuk Meningkatkan Pendapatan Negara
"Khusus membahas tentang hilirisasi sawit dan salah satu yang dibahas adalah usulan pembentukan pembangunan pabrik CPO mini dan RPO red palm oil (RPO/minyak makan merah)," kata Teten usai rapat terbatas terkait pengelolaan produk turunan sawit di Istana Merdeka, Jakarta, belum lama ini.
Teten mengatakan, pembangunan pabrik CPO mini dan minyak makan merah (RPO) ini akan menjadi solusi bagi para petani yang selama ini menggantungkan penjualan tandan buah segar kepada industri.
Padahal, industri minyak goreng terpusat di Jawa sehingga para petani kesulitan menjual tandan buah segar atau menjualnya dengan harga rendah.
Baca Juga:
Kemendag Rilis Harga Referensi CPO dan Biji Kakao Per November 2024
"Fengan pak Presiden tadi sudah menyetujui untuk pembangunan minyak makan merah berbasis koperasi ini, saya kira akan menjadi solusi," tambah Teten.
Ia menyebut, sebanyak 35 persen produksi sawit atau CPO berasal dari para petani mandiri. Dengan pembangunan pabrik minyak makan merah ini juga akan menjadi solusi bagi distribusi minyak goreng yang lebih merata ke masyarakat.
Namun Presiden meminta agar rencana pembangunan pabrik minyak makan merah tersebut dimatangkan terlebih dahulu. Sebab pasar minyak makan merah di Indonesia masih belum terbentuk.