Pameran tersebut menampilkan program kerja, kurikulum, dan teknologi pendidikan yang digunakan di satuan kerja pendidikan dan pelatihan vokasi Kemenperin, serta beberapa produk hasil teaching factory dan inkubator bisnis.
“Hal ini tentunya juga untuk mendukung kebijakan One Vocational Unit, One Great Achievement yang dijalankan BPSDMI,” lanjut Masrokhan.
Baca Juga:
Sebutkan Data MVA dan Kontribusi Ekonomi Manufaktur, Menperin Tepis Isu Deindustrialisasi
Pameran ini menghadirkan 38 booth yang terdiri dari berbagai sektor industri, yaitu sektor kimia, sektor logistik, sektor furnitur, sektor teknologi 4.0, sektor agro, sektor tekstil, kulit, dan plastik, serta sektor otomotif dan manufaktur. Selain sektor tersebut, terdapat IKM corner dan business matching. Peserta terdiri dari 9 SMK, 13 Politeknik dan Akademi Komunitas, 7 Balai Diklat Industri, 3 mitra industri, dan BSDMI.
Dalam pameran ini para siswa dan mahasiswa juga turut diikutsertakan untuk memamerkan produk hasil karya mereka. Salah satunya adalah Politeknik ATI Padang yang memiliki spesialisasi kompetensi di bidang industri agro.
Produk unggulan yang dipamerkan adalah lilin aromaterapi yang merupakan penerapan circular economy karena berbahan baku hasil penyulingan minyak jelantah hasil limbah rumah tangga. Demikian dilansir dari laman kemenperingoid, Rabu (9/8).
Baca Juga:
Menperin Kenalkan Konsep Green Mobility Fasilitasi Teknologi Otomotif Masa Depan
[Redaktur: JP Siaturi]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.