Langkah ini, menurutnya, menjadi kunci untuk mempercepat transisi energi sekaligus memperluas kolaborasi lintas negara dalam menghadapi ancaman perubahan iklim.
Direktur Teknologi, Engineering dan Keberlanjutan PLN, Evy Haryadi menjelaskan bahwa PLN bersama Pemerintah kini mengambil peran baru sebagai katalis dan akselerator pasar karbon untuk mempercepat transisi energi dan mendorong kolaborasi lintas sektor dalam mitigasi perubahan iklim.
Baca Juga:
Indonesia Tegaskan Komitmen di COP30, PLN Siap Pimpin Transisi Menuju NZE 2060
“Dunia tengah bergerak dengan langkah tegas menuju target Net Zero Emissions, dan Indonesia tidak terkecuali. PLN telah berkomitmen mencapai Net Zero Emissions pada 2060, sejalan dengan target nasional dan Paris Agreement. Untuk mencapai ambisi tersebut, kolaborasi bukanlah pilihan melainkan sebuah keharusan,” tutur Evy.
Evy menambahkan bahwa Pemerintah telah menetapkan arah pembangunan energi melalui Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034, yang memproyeksikan penambahan kapasitas pembangkit hingga 69,5 gigawatt (GW).
Dari total tersebut, sekitar 76% atau 52,9 GW akan bersumber dari energi baru terbarukan (EBT) dan fasilitas penyimpanan energi.
Baca Juga:
Pemerintah Genjot Gerakan Nasional TOS TBC, Targetkan Penurunan Kasus Signifikan pada 2025
Infrastruktur baru ini diperkirakan menghasilkan lebih dari 1.000 terawatt-jam listrik hijau dalam satu dekade mendatang sehingga membuka peluang investasi besar pada sektor energi bersih.
Direktur Teknologi, Engineering dan Keberlanjutan PLN, Evy Haryadi (kiri) menyaksikan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara PLN dan CarbonEx Japan yang dilakukan oleh Executive Vice President Pengembangan Bisnis Korporat dan Investasi PLN, Abdan Hanif Satria (kiri pada layar) dan Co-CEO Carbon Ex Japan, Takayuki Kageyama (kanan pada layar), melalui rekaman video yang ditayangkan dalam sesi Seller Meets Buyer di Paviliun Indonesia pada COP30 di Belém.
“Indonesia memiliki peluang besar memimpin transisi energi bersih yang mendorong transformasi ekonomi hijau melalui pemanfaatan energi di Indonesia. Dan kami ingin menjadi pemimpin bukan hanya di tingkat regional, tetapi juga pemimpin global dengan menyediakan pasokan energi hijau yang melimpah serta berbagai fasilitas pendukung target keberlanjutan yang dibutuhkan pelanggan di masa depan,” lanjut Evy.