Aksi korporasi itu dijalankan seiring dengan kerugian dan tantangan industri yang dialami perusahaan sejak IPO pada 2021.
Kemudian, baru-baru ini muncul pengumuman layanan marketplace Bukalapak tutup. Alasan Bukalapak setop jualan produk fisik Seperti dijelaskan di awal, Bukalapak kini tengah mengubah arah bisnis.
Baca Juga:
Tingkatkan Kesejahteraan, Eks Napi Teroris Diberdayakan BNPT Bersama Bukalapak
Dalam keterangan tertulis di blog resminya, Bukalapak telah menghentikan operasional penjualan produk fisik. Adapun produk fisik itu adalah produk-produk yang dijual pedagang atau pelapak seperti yang selama ini sudah tersedia, misalnya barang elektronik, gadget, busana, sepeda, kendaran, dan lain sebagainya.
Bukalapak resmi mengumumkan menutup layanan e-commerce miliknya hari ini, Selasa (7/1/2024). Dengan penutupan ini, Bukalapak berhenti menjual produk fisik (seperti barang elektronik, gadget, busana, dan sebagainya).
Ke depannya, Bukalapak hanya akan fokus menjual produk virtual (seperti pulsa prabayar, token listrik, dan sebagainya). (
Baca Juga:
Dituding Rugikan Sampai Rp 1 T, Bukalapak Digugat ke Pengadilan
Operasi marketplace dari penjualan produk fisik ditutup dan digantikan dengan penjualan produk virtual, seperti pulsa prabayar, token listrik, voucher, paket data, tagihan BPJS, tagihan air, dan lainnya.
Alasan Bukalapak tutup marketplace untuk produk fisik dan digantikan dengan penjualan produk virtual itu adalah bagian dari upaya transformasi perusahaan.
"Kami ingin menginformasikan bahwa Bukalapak akan menjalani transformasi dalam upaya untuk meningkatkan fokus pada Produk Virtual. Sebagai bagian dari langkah strategis ini, kami akan menghentikan operasional penjualan Produk Fisik di Marketplace Bukalapak," tulis Bukalapak di blog resminya.