“Pasar saham juga mengalami peningkatan bahkan sempat melonjak tinggi kalau kita lihat di April 2025 itu melonjak spikenya tinggi banget hampir mirip pada saat terjadinya covid,” ungkapnya.
Kejatuhan IHSG sempat mencapai ambang auto-rejection dengan penurunan drastis hingga 9,2%.
Baca Juga:
KIS Lansia-Dana Abadi Sudah Ada di APBN, Begini Jawaban Gibran
Namun sejak saat itu, indeks mulai pulih dan mencatat empat kenaikan beruntun, dengan akumulasi kenaikan sekitar 3,7% dari posisi terendah April lalu.
Sri Mulyani menegaskan, berbagai dinamika global seperti belum rampungnya kebijakan tarif AS, konflik geopolitik, dan fluktuasi pasar saham harus menjadi pertimbangan serius dalam menyusun arah kebijakan fiskal dan menjaga stabilitas sistem keuangan dalam negeri.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.