"Jadi, kalau kamu ingin saya keluar dari hibernated, saya harus dibayar lebih tinggi. Itu yang memicu inflasi dari sisi wage. Upah harus dinaikkan untuk menarik orang keluar dari kandangnya," jelas Sri Mulyani.
"Dan itu memicu jumlah barang, jumlah permintaan, jumlah services, dan gaji-gaji yang meningkat itu," kata Sri Mulyani lagi.
Baca Juga:
Menteri Keuangan Dorong Kolaborasi Kemenkeu-OJK untuk Memajukan Indonesia
Seluruh pengambil kebijakan, terutama bank sentral kini mengharuskan mereka melakukan adjustment untuk menekan inflasi dengan cara menaikkan suku bunga kebijakan.
Sri Mulyani mencontohkan, kebijakan yang diambil oleh Bank Sentral Amerika Serikat (AS) alias The Fed, yang sepanjang 2022 telah menaikkan suku bunga kebijakan lebih dari 425 basis poin untuk menurunkan inflasi.
Hingga November 2022, inflasi di negeri Paman Sam telah mencapai 7,1% secara tahunan (year on year/yoy). Angka tersebut secara historis merupakan level tertinggi.
Baca Juga:
Sri Mulyani Minta Pemangkasan 50% Anggaran Perjalanan Dinas, Ini Instruksinya
"Makanya tahun 2022 lebih dari 425 basis poin, kenaikan suku bunga AS hanya dalam waktu setahun. The fastest, the highest in the history of America," jelas Sri Mulyani. [rna]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.