WahanaNews.co | Dalam tahapan penanaman, membuat teras (sengkedan) supaya tanaman tidak roboh, merupakan bagian yang perlu dilakukan, begitu juga dengan tanaman sawit.
Selanjutnya, tak kalah pentingnya adalah membuat rorak (lobang penampung air hujan) dan saluran drainase supaya tidak terjadi longsor (erosi).
Baca Juga:
Manfaat Daun Pegagan untuk Kesehatan Otak dan Persendian
Menurut beberapa literatur tingkat kemiringan juga perlu diperhitungkan, lantaran dengan derajat kemiringan yang tinggi mengakibatkan tidak seluruh curah hujan dapat berinfiltrasi dan masuk ke dalam tanah. Di samping juga memperhitungkan supaya tidak terjadi erosi.
Sebab bila terjadi erosi maka lapisan tanah atas yang subur akan hilang dan hanya tersisa tanah lapisan bawah yang kurang subur, akibatnya bisa berimplikasi pada rendahnya produktivitas tanaman.
Maka itu perlu dibuat teras guna mengatasi erosi tadi, sebab pembuatan teras ini bakal mengurangi aliran air (ran off) yang akan mengurangi bahaya erosi.
Baca Juga:
Upaya Pemerintah Kabupaten Barito Utara dalam Penanganan Inflasi Pangan
Dengan pembuatan teras juga bisa meningkatkan daya infiltrasi dan penyimpanan air tanah, tentu saja pemeliharaan tanaman pun jadi jauh lebih mudah. Terakhir, bisa menjadi tempat penaburan pupuk.
Sebelum membuat teras, kata Direktur PT Global Mapindo, Eddie Purwanto, mesti dilakukan pengukuran dan kemiringan kontur lahan.
Apabila jalur teras atau punggung bukit yang memanjang, sebaiknya menggunakan sistem teras bersambung dengan menggunakan alat berat.