WahanaNews.co | Sebanyak 137 orang tewas dan 316 lainnya terluka akibat invasi Rusia hari pertama pada Kamis, 24 Februari 2022.
Jumlah tersebut sudah termasuk anggota militer dan warga sipil Ukraina.
Baca Juga:
Klaim NATO tentang Bantuan Militer Iran ke Rusia di Ukraina Tak Berdasar dan Bermotif Politik
"Kami berjuang sendiri mempertahankan negara kami," kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky seperti dikutip The Times of Israel pada Jumat, 25 Februari 2022.
Rudal Rusia menghujani kota-kota Ukraina setelah Presiden Vladimir Putin melancarkan serbuan darat dan serangan udara skala penuh.
Langkah Putin ini memaksa warga sipil berlindung di stasiun bawah tanah, dan lebih 100.000 orang mengungsi.
Baca Juga:
Terpilih Jadi Sekjen NATO, Ini Profil Perdana Menteri Belanda Mark Rutte
Diwartakan Reuters, Ukraina mengatakan pasukan Rusia telah merebut pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl, dekat sebuah daerah yang masih sangat terkontaminasi dengan bahan radioaktif. Mereka menilai ini bahkan sebuah ancaman untuk Eropa.
Sejak pengumuman invasi dari Putin pada Kamis pagi, suasana mencekam terjadi di Kyiv karena jadi sasaran rudal. NATO dan sekutu menggelar pertemuan puncak pada Kamis malam.
Amerika Serikat dan sekutu sudah bergerak untuk menjatuhkan sanksi pada elit dan bank Rusia.
Di satu sisi, AS tidak akan menuju ke Eropa timur untuk berperang di Ukraina. Tetap di sisi lain, mereka ingin mempertahankan "setiap inci" wilayah NATO.
Pada Kamis, unjuk rasa terjadi juga di 11 negara termasuk di Moskow, Tokyo, Tel Aviv, New York dan sejumlah wilayah Eropa, untuk menentang Rusia invasi Ukraina.
Bintang pop, jurnalis, komedian televisi, dan pemain sepak bola juga menentang perang melalui unggahan media sosial. [rin]