Pakistan adalah salah satu negara yang sering menghadapi keterkaitan antara kemunafikan dan demokrasi. Meskipun mengklaim sebagai negara yang menganut asas demokrasi, seringkali hal tersebut menyebabkan ketidakstabilan.
Sejak meraih kemerdekaannya, Pakistan menjadi sebuah negara yang berdasarkan demokrasi. Namun, sejak awal berdirinya, negara ini mengalami banyak pergolakan dan beberapa kali menghadapi kudeta.
Baca Juga:
29 Orang Meninggal Akibat Cuaca Hujan dan Badai Petir di Pakistan
Menurut Modern Diplomacy, tingkat demokrasi di Pakistan dapat diukur melalui beberapa indikator, seperti kebebasan berbicara, kebebasan pers, proses pemilu yang adil, dan supremasi hukum.
Meskipun Pakistan telah berusaha membangun pers yang bebas dan independen, sejarahnya mencatat adanya pengendalian media oleh pemerintah. Meskipun situasinya telah membaik, Pakistan masih menempati peringkat rendah dalam Indeks Kebebasan Pers Dunia, menduduki peringkat 145 dari 180 negara pada tahun 2020.
Selain itu, proses pemilu juga menjadi indikator penting dalam mengukur tingkat demokrasi di suatu negara.
Baca Juga:
Asif Ali Zardari Terpilih Sebagai Presiden ke-14 Pakistan dalam Pemilu 2024
Pakistan memiliki catatan yang bervariasi dalam aspek ini. Beberapa pemilu, seperti yang berlangsung pada tahun 1970, 1977, dan 1988 dianggap bebas dan adil, tetapi pemilu tahun 2002 dan 2008 dituduh mengalami kecurangan.
Meskipun proses pemilu mulai membaik, Pakistan tetap menempati peringkat rendah dalam Indeks Demokrasi, menduduki peringkat 111 dari 167 negara pada tahun 2020.
Demikianlah beberapa negara paling munafik di dunia yang layak untuk diketahui. [eta]