Presiden AS Joe Biden–yang menyaksikan serangan itu terjadi secara real time dari meja Situation Room di Gedung Putih– mengatakan pada hari Kamis bahwa pemimpin kelompok Islamic State (IS atau lebih dikenal sebagai ISIS) telah “dikeluarkan dari medan perang” oleh pasukan AS di Suriah.
“Tadi malam atas arahan saya, pasukan militer AS di barat laut Suriah berhasil melakukan operasi kontra-terorisme untuk melindungi rakyat Amerika dan sekutu kami, dan membuat dunia menjadi tempat yang lebih aman,” kata Biden dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga:
Presiden Prabowo Usulkan Two-State Solution untuk Akhiri Konflik Gaza dalam Pertemuan dengan AS
“Berkat keterampilan dan keberanian angkatan bersenjata kami, kami telah keluar dari medan perang Abu Ibrahim al-Hashimi al-Qurayshi–pemimpin ISIS. Semua orang Amerika telah kembali dengan selamat dari operasi itu,” imbuh Biden.
Al-Qurayshi, kata Biden, tewas ketika dia meledakkan bom, membunuh dirinya sendiri dan anggota keluarganya.
Menurut CNN, tubuh mereka terlempar dari gedung dan ke tanah di dekatnya karena kekuatan ledakan yang mengejutkan.
Baca Juga:
Gagal Menyentuh Pemilih, Harris Kalah Telak Meski Kampanye Penuh Serangan ke Trump
“Ketika pasukan kami mendekat untuk menangkap teroris, dalam tindakan terakhir dari pengecut yang putus asa, tanpa memperhatikan kehidupan keluarganya sendiri atau orang lain di dalam gedung, dia memilih untuk meledakkan dirinya sendiri daripada diadili atas kejahatan yang dia lakukan," papar Biden.
"Dalam meledakkan bom, Qurashi membawa beberapa anggota keluarganya, seperti yang dilakukan pendahulunya," imbuh Biden.
Biden mengatakan serangan pasukan khusus diluncurkan daripada serangan udara untuk meminimalkan korban sipil.