Pasukan Israel menutup semua pintu masuk ke kompleks Masjid Al Aqsa setelah insiden itu.
Pemuda tersebut diketahui sebagai penduduk lingkungan al-Tur (Gunung Zaitun) di Yerusalem Timur.
Pasukan Israel menyerbu al-Tur beberapa jam setelah pembunuhan dan menangkap saudara laki-laki dan ibunya, menurut Wafa.
Baca Juga:
Di Tengah Konflik Panjang, Ini Rahasia Israel Tetap Berstatus Negara Maju dan Kaya
Israel menduduki dan mencaplok bagian timur Yerusalem pada 1967, bertentangan dengan hukum internasional.
Sebagian besar negara menganggap Yerusalem Timur sebagai wilayah pendudukan dan tidak mengakui kedaulatan Israel atau pemukiman ilegal di sana.
Otoritas Palestina mengklaim Yerusalem Timur sebagai ibu kota negara Palestina masa depan di wilayah pendudukan 1967, termasuk Tepi Barat dan Jalur Gaza.
Baca Juga:
Pelanggaran Hukum Internasional, PBB: 70 Persen Korban di Gaza Adalah Perempuan dan Anak-anak
Pada 1 Maret, Al Jazeera melaporkan, tentara Israel menembak mati tiga warga Palestina dalam dua insiden terpisah di Tepi Barat yang diduduki.
Pada hari yang sama, pasukan Israel dengan keras menekan perayaan Palestina untuk hari raya Isra dan Mi'raj di Gerbang Damaskus ke Kota Tua.
Setidaknya 30 warga Palestina, termasuk beberapa anak-anak, terluka dengan granat kejut dan peluru baja berlapis karet dan serangan fisik, sementara 20 lainnya ditangkap. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.