Alih-alih
bereaksi secara terbuka terhadap tuduhan Trump tentang "salah urus" dan "menutup-nutupi",
Tedros menggambarkan AS sebagai "teman yang murah hati".
Tedros
juga menekankan bahwa WHO berkeinginan untuk melayani setiap negara dan setiap
mitra selama pandemi.
Baca Juga:
Pemkab Sleman Perbaiki 13 Jembatan untuk Keamanan dan Kenyamanan Masyarakat
"Karena
kami sangat khawatir dengan ketegangan geopolitik antara kekuatan besar, kami
menganjurkan sejak awal untuk solidaritas global," kata Tedros, dalam
e-mailyang dikirimkan ke Nature.
2. Peneliti
Kutub, Verena Mohaupt
Baca Juga:
Danrem 042/Gapu- Peletakan Batu Pertama Pembangunan Musholla Ar-Rachmad di Koramil 420-09/Bangko
Menjaga
keberadaan beruang adalah tugas rutin Verena Mohaupt, seorang koordinator logistik untuk
misi selama setahun yang dikenal sebagai Multidisciplinary
drifting Observatory for the Study of Arctic Climate (MOSAiC) - ekspedisi
penelitian Arktik terbesar dalam sejarah.
Proyek
ini dimulai pada akhir 2019, ketika pemecah es dari Alfred Wegener Institute
(AWI) Jerman di Bremerhaven mengarahkan ke gumpalan es besar di Arktik Siberia
dan membeku di tempatnya.
Satu
tahun berikutnya, kapal dan sekitar 300 ilmuwan berkeliling bersama untuk
mengumpulkan data yang belum pernah terjadi sebelumnya tentang perubahan iklim.