WAHANANEWS.CO, Jakarta - Ledakan dahsyat yang mengguncang Kota Gaza ternyata berasal dari kendaraan lapis baja Israel yang diubah menjadi bom raksasa robotik.
Kantor berita Walla pada Selasa (16/9/2025) mengungkap militer Israel menyiapkan sejumlah besar kendaraan bermuatan bahan peledak yang dikendalikan dari jarak jauh untuk dikerahkan dalam serangan darat.
Baca Juga:
Mata-Mata Mossad Israel Digantung Mati Otoritas Iran
Dikenal warga Gaza sebagai "robot jebakan", kendaraan ini merupakan pengangkut personel lapis baja (APC) usang yang diisi bahan peledak dan dioperasikan secara remote oleh pasukan Zionis.
Kendaraan itu ditempatkan jauh ke dalam wilayah padat penduduk sebelum diledakkan, menimbulkan ledakan maha dahsyat yang meratakan bangunan.
Praktik tersebut dijuluki militer Israel sebagai "APC bunuh diri".
Baca Juga:
Tuding Doha Danai Hamas, Netanyahu Klaim Serangan Israel di Qatar Sah
Awal bulan ini, Jerusalem Post melaporkan penggunaan APC M113 lama meningkat tiga kali lipat atas perintah Kepala Komando Selatan, Yaniv Asor.
Media Israel menulis, ledakan-ledakan itu begitu keras hingga getarannya terasa sampai Israel bagian tengah.
Warga Palestina menyebut dentuman tersebut "mengguncang bumi" dan menimbulkan teror luar biasa.
"Daya ledaknya sangat dahsyat. Ledakan tersebut menghancurkan seluruh bangunan hingga menjadi puing-puing," kata Hamza Shabaan, warga Gaza kepada Middle East Eye.
Ia menegaskan, "Jauh lebih dahsyat daripada serangan udara."
Menurut Kantor Media Pemerintah Gaza, antara 13 Agustus hingga 3 September saja ada 100 unit robot peledak digunakan di daerah padat penduduk.
Euro-Mediterranean Human Rights Monitor melaporkan sekitar 300 unit hunian rata-rata hancur setiap hari akibat metode ini.
“Penggunaan robot-robot ini terjadi dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya, menunjukkan strategi untuk menghapus kota ini dari peta," tegas Euro-Med Monitor.
Peneliti Palestina Muhammad Shehada menulis di X: "Temui senjata paling distopia Israel: Kendaraan APC dialihfungsikan menjadi bom raksasa robotik."
Dia menambahkan, "Tentara Israel menyerbu kota Gaza dengan APC tersebut untuk mengebom permukiman padat tanpa pandang bulu dan menciptakan kekacauan."
Taktik penghancuran ini sebenarnya bukan hal baru.
Sejak Juli 2024, kesaksian tentara Israel telah mengonfirmasi pengerahan APC bermuatan peledak, meski sebelumnya sempat dibantah.
Menurut laporan Maariv, metode ini dikembangkan pasca perang Gaza 2014.
“Sejak itu, taktik ini menjadi metode operasi untuk membersihkan jalan, membongkar bangunan, dan menghancurkan infrastruktur musuh tanpa membahayakan pasukan," tulis laporan tersebut.
Walla juga menyebut, selain APC bunuh diri, tentara Israel mengerahkan puluhan kendaraan teknik berat, baik sipil maupun militer, termasuk yang berlapis baja anti-rudal dan bahan peledak.
Dalam sepekan terakhir, puluhan kendaraan berat sudah masuk ke Gaza, dan lebih banyak lagi diperkirakan menyusul.
Sumber militer Israel mengatakan mesin-mesin ini "menunggu perintah untuk menjalankan misi utama dan sekunder".
Peralatan berat tersebut diproduksi di Amerika Serikat dan sempat tertunda pengirimannya di masa Joe Biden sebelum akhirnya disetujui era Donald Trump.
Sejak awal perang, kendaraan-kendaraan itu, bahkan kerap dioperasikan oleh pemukim dan kelompok sayap kanan Israel, telah dipakai untuk secara sistematis menghancurkan rumah-rumah serta infrastruktur sipil di Jalur Gaza.
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]