KTT G20 resmi ditutup pada hari Minggu 31 Oktober 2021 dengan komunike yang berisi komitmen kompromi untuk mencapai netralitas karbon pada atau sekitar pertengahan abad, dan mengakhiri pembiayaan publik untuk pembangkit listrik tenaga batu bara.
KTT G20 resmi ditutup pada hari Minggu 31 Oktober 2021 dengan komunike yang berisi komitmen kompromi untuk mencapai netralitas karbon pada atau sekitar pertengahan abad, dan mengakhiri pembiayaan publik untuk pembangkit listrik tenaga batu bara (Sumber: AP Photo/Gregorio Borgia)
Baca Juga:
Kerja Sama Bisnis antara Indonesia dan Brasil Terus Ditingkatkan pada Berbagai Bidang Prioritas
Dalam komunike penutup, G20 menegaskan kembali komitmen masa lalu negara-negara kaya yang menjanjikan USD100 miliar setiap tahun untuk membantu negara-negara miskin mengatasi perubahan iklim, dan berkomitmen meningkatkan pembiayaan untuk membantu mereka beradaptasi.
Titik hambatan tetap menjadi batas waktu untuk mencapai netralitas karbon atau emisi "nol", yang berarti keseimbangan antara gas rumah kaca yang ditambahkan dan dikeluarkan dari atmosfer.
KTT G20 Italia hanya mampu mengamankan komitmen untuk mencapai emisi nol bersih "pada pertengahan abad," daripada tahun tertentu secara spesifik.
Baca Juga:
Menko Airlangga Lanjut Dampingi Presiden Prabowo di Konferensi Tingkat Tinggi G20 Brasil
Menurut komunike terakhir, para pemimpin G20 mengatakan mereka akan “mempercepat tindakan di seluruh sektor mitigasi, adaptasi dan keuangan, seraya mengakui pentingnya mencapai nol emisi gas rumah kaca secara global atau netralitas karbon pada atau sekitar pertengahan abad ini.”
Seorang pejabat Prancis mengatakan "pertengahan abad" berarti tahun 2050 dalam arti sempit.
"Tetapi mengingat keragaman negara-negara G-20, itu berarti semua orang setuju untuk tujuan bersama sambil memberikan sedikit fleksibilitas untuk memperhitungkan keragaman nasional,” kata pejabat Prancis itu yang berbicara dengan syarat anonim, menyitir pencemar karbon utama China dan India, serta Indonesia.