Teheran sendiri mengingatkan sekutu-sekutu Israel bahwa pangkalan militer mereka juga akan menjadi sasaran jika terlibat dalam menembak jatuh rudal Iran.
Namun, kekuatan proksi Iran seperti Hamas dan Hizbullah dinilai sudah melemah akibat konflik berkepanjangan, sehingga kemampuan balasan Iran pun dinilai terbatas.
Baca Juga:
Biadab! Israel Rudal Pesawat Haji Yaman, Calon Jemaah Pulang Tanpa Kepastian
Israel menganggap program nuklir Iran sebagai ancaman eksistensial. Serangan terbaru diklaim untuk mencegah Teheran mengambil langkah akhir menuju pengembangan senjata nuklir.
Di sisi lain, Iran bersikeras bahwa program nuklirnya murni untuk tujuan sipil.
Namun, Badan Energi Atom Internasional (IAEA) baru-baru ini menyebut bahwa Iran telah melanggar perjanjian nonproliferasi nuklir.
Baca Juga:
Rudal Houthi Guncang Ben Gurion, Israel Dikepung dari Langit
Presiden AS Donald Trump memperingatkan bahwa Iran akan menghadapi konsekuensi lebih buruk, namun menyatakan masih ada peluang menghentikan kampanye militer Israel jika Teheran bersedia menurunkan ambisi nuklirnya.
Putaran perundingan nuklir AS–Iran yang sedianya digelar di Oman pada Minggu pun dibatalkan.
Menlu Iran Abbas Araghchi menegaskan bahwa dialog tak mungkin dilakukan selama negaranya diserang secara brutal oleh Israel.