WAHANANEWS.CO, Jakarta - Israel menunda pembebasan ratusan tahanan Palestina yang sebelumnya telah dijadwalkan. Padahal, sehari sebelumnya, Hamas telah lebih dulu membebaskan enam tawanan Israel.
Penundaan ini semakin menyoroti rapuhnya kesepakatan gencatan senjata di Gaza.
Baca Juga:
Pebisnis di Thailand Tolak Turis dari Israel, Alasannya Sering Bikin Onar
Kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dalam pernyataan pada Minggu (23/2/2025) menyatakan bahwa Israel akan menunda pembebasan 620 tahanan Palestina hingga ada kepastian terkait pembebasan sandera berikutnya.
Israel juga menegaskan bahwa pelepasan tahanan tidak akan dilakukan dengan "upacara yang memalukan".
Hamas sebelumnya menampilkan para sandera di hadapan publik sebelum menyerahkan mereka.
Baca Juga:
Saudi Kritik Usulan Trump: Harusnya Pindahkan Warga Israel ke Alaska-Greenland
Beberapa sandera bahkan sempat berbicara di depan umum, sementara peti jenazah yang berisi sandera yang tewas dibawa melewati kerumunan.
Pernyataan Israel ini muncul setelah Hamas pada Sabtu (22/2/2025) menyerahkan enam sandera Israel sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran tahanan dalam gencatan senjata.
Enam sandera yang dibebaskan merupakan mereka yang masih hidup dalam tahap pertama kesepakatan.
Sementara itu, jenazah empat sandera Israel yang telah tewas direncanakan akan dikembalikan pada minggu berikutnya.
Tidak jelas apakah Israel menginginkan jaminan terkait pembebasan jenazah tersebut atau pembebasan sandera lainnya.
Setelah keenam sandera kembali ke Israel, Hamas merilis sebuah video yang memperlihatkan dua sandera lainnya, Eviatar David dan Guy Gilboa-Dalal, sedang menyaksikan momen penyerahan yang terjadi sehari sebelumnya.
Di sisi lain, juru bicara Hamas, Abdul Latif Al-Qanou, menuduh Israel telah melanggar gencatan senjata karena pada hari Sabtu tidak ada pembebasan tahanan Palestina seperti yang dijadwalkan.
Sejak gencatan senjata diberlakukan pada 19 Januari, Israel dan Hamas kerap saling menuduh telah melakukan pelanggaran.
Warga Israel Eliya Cohen (27), Omer Shem Tov (22), dan Omer Wenkert (23), yang ditangkap dalam serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 di Israel, diserahkan kepada Palang Merah pada Sabtu di Gaza tengah.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]