Pembicaraan iklim PBB di kota Glasgow Skotlandia dari pada 31 Oktober hingga 12 November 2021 bertujuan untuk mengamankan kesepakatan global tentang dekarbonisasi ekonomi dunia dan memetakan jalan umat manusia menjauh dari bencana pemanasan global.
Ia bersikeras bahwa umat manusia “tidak punya pilihan” selain bertindak, mencatat bahwa negara-negara miskin terkena perubahan iklim juga membutuhkan utang yang luas dan bantuan vaksin Covid-19.
Baca Juga:
Studi Ungkap 10% Orang Terkaya Dunia Jadi Biang Kerok Krisis Iklim Ekstrem
"Kita semua berada dalam badai yang sama, tapi kita jelas tidak berada di kapal yang sama," katanya.
Persemakmuran menyatukan 54 negara dan 2,6 miliar orang, dan Baroness adalah pemimpin wanita pertamanya.
Masa jabatannya seharusnya berakhir pada 2010, tetapi pertemuan puncak untuk memutuskan apakah akan mengangkatnya kembali atau menggantinya telah ditunda dua kali karena pandemi virus Corona.
Baca Juga:
BMKG: Suhu Global 2024 Tembus Batas Krisis, Sinyal Nyata Darurat Iklim
"Saya tentu memiliki begitu banyak pekerjaan yang masih harus dilakukan sehingga saya sangat berharap untuk tetap berada di posisi saya, tetapi ini adalah masalah bagi negara-negara anggota untuk memutuskan," katanya. [dhn]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.