"Menargetkan lembaga seperti Weizmann bukan hanya simbolis, tetapi juga sangat berbahaya secara jangka panjang," tambahnya.
Pendanaan utama lembaga ini berasal dari pemerintah Israel dan dukungan organisasi internasional, memungkinkan Weizmann menjaring ilmuwan kelas dunia dan mengerjakan proyek-proyek berteknologi tinggi yang tidak hanya relevan secara ilmiah, tapi juga penting secara militer.
Baca Juga:
AS Veto Rencana Israel Bunuh Khamenei di Tengah Perang Terbuka
Fungsi Weizmann dalam infrastruktur keamanan nasional tak bisa disangkal. Lembaga ini mendukung pengembangan sistem UAV (kendaraan udara tanpa awak), teknologi navigasi alternatif di zona tempur, serta perangkat pelacak dan pengacak elektronik.
Semua ini menjadikan Weizmann bukan sekadar institusi akademik, melainkan elemen krusial dalam strategi pertahanan Israel.
Pakar hubungan internasional dari Universitas Haifa, Prof. Nomi Zak, menyebut serangan ini sebagai langkah provokatif yang berpotensi mengundang respons keras dari sekutu-sekutu Israel.
Baca Juga:
Detik-detik F-35 Israel Dihantam Rudal Iran, Viral di Media Sosial
"Jika komunitas ilmiah global menganggap serangan terhadap Weizmann sebagai pelanggaran terhadap netralitas akademik, maka dampaknya bisa menjalar ke ranah diplomatik," ujarnya.
Menariknya, media Israel belum merilis gambar atau laporan rinci soal dampak serangan ini. Banyak pihak meyakini bahwa sensor militer diberlakukan ketat untuk mencegah kebocoran informasi sensitif terkait pertahanan atau kelemahan sistem antirudal mereka.
Iran belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait target spesifik serangan tersebut.