Israel dikenal sebagai salah satu negara eksportir alat pertanian dan peternakan canggih terbesar di dunia, termasuk ke Indonesia.
Selain industri manufaktur dan pertanian, Israel juga menjadi tempat pertumbuhan yang subur bagi perusahaan-perusahaan teknologi. Pada tahun 1980-an, banyak orang yang bekerja di Silicon Valley pindah ke Israel.
Baca Juga:
Langgar Gencatan Senjata, Israel-Hizbullah Saling Serang Lagi
Meski telah tinggal di Israel, para warga Yahudi ini mendirikan pusat-pusat penelitian dan pengembangan untuk memenuhi permintaan perusahaan-perusahaan teknologi AS, seperti Microsoft, IBM, dan Intel.
Lalu, pada tahun 1990-an, para insinyur terampil juga berdatangan dari negara-negara bekas Uni Soviet untuk bermigrasi ke Israel, membuat negara itu semakin diberkati dengan kelimpahan sumber daya manusia terampil.
Industri teknologi Israel mencatatkan pertumbuhan sebesar 8 persen setiap tahunnya. Banyak perusahaan baru di sektor teknologi yang terus bermunculan, mirip dengan pertumbuhan jamur saat musim hujan.
Baca Juga:
Warga Sipil Dilarang Tentara Israel Memasuki Desa-desa Lebanon Selatan
Kondisi ini menghasilkan ranking penelitian dan pengembangan (R&D) Israel yang selalu berada di antara 10 besar dunia.
Sektor teknologi yang sebelumnya hanya menyumbang 37 persen dari produk industri, telah meningkat menjadi 58 persen pada tahun 1985, dan kemudian meningkat lagi menjadi 70 persen pada tahun 2006.
Hampir 80 persen dari produk berbasis teknologi diekspor ke luar negeri.