"Banyak tanda penipuan dan korupsi," kata pengunjuk rasa Rogerio Souza Marcos.
Persatuan jurnalis mengatakan sedikitnya lima wartawan diserang, termasuk seorang fotografer AFP yang dipukuli oleh pengunjuk rasa . Bukan Hanna itu, peralatannya -pun dicuri.
Baca Juga:
Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Dorong Sinergi Ekonomi Dua Negara
Setelah mengacak-acak kongres, mereka juga menyerbu mahkamah agung dan istana presiden.
Dekrit & Aparat Turun Operasi Besar-besaran
Keadaan ini membuat Presiden Lula yang tengah berada di tenggara kota Araraquara mengunjungi wilayah yang dilanda banjir parah, menandatangani dekrit. Ia mengumumkan intervensi federal di Brasilia, memberikan kekuasaan khusus kepada pemerintahnya untuk memulihkan hukum dan ketertiban di ibu kota.
Baca Juga:
Prabowo Tegaskan Komitmen Indonesia pada Energi Terbarukan
Pasukan keamanan Brasil lalu melakukan operasi besar-besaran. Setelah berjam-jam kekacauan habis-habisan di pusat kekuasaan, pasukan keamanan berhasil merebut kembali Kongres bangunan di malam hari.
Operasi besar-besaran masih dilakukan untuk mengevakuasi para demonstran dari istana kepresidenan Planalto dan Mahkamah Agung. Polisi anti huru hara diterjunkan dengan menunggang kuda, meriam air, dan bom gas air mata yang ditembakkan dari helikopter untuk melawan mereka.
"Para fanatik fasis ini telah melakukan sesuatu yang belum pernah terlihat sebelumnya dalam sejarah negara ini," kata Lula.